Nikmud?? Pasti temen-temen bingung. Apa sih nikmud itu? Jujur aja ini adalah istilah yg aq buat sendiri. Nikmud itu Nikah Muda. Waw…nikah. Inilah topik yg paling asik dan seru untuk dibahas selain masalah cinta. Apalagi yg akan aku bahas disini adalah masalah nikah muda. Wuuuu…asik kan.
Sebenernya gimana sih nikmatnya nikah muda??? Aku sendiri jg belum merasakan. Hehehe….belum ada yang mau diajak sih. Hahaha….Tapi dengan apa yang aku baca di artikel-artikel, mudah-mudahan bisa sedikit memberi gambaran. Ce..ileh…cii…hui…
Saat kata nikah muda masuk di telinga, apa sih yg ada di benak kita? Nikah dini? Yup…emang btul. Nikah muda itu nikah diusia yang relative msh muda. Nah…sekarang ini baru trendnya nikah muda. Umur2 berapa sih? Kira2 sih skitar umur 20-25 tahun gitu lah. Banyak lho temen2 kita yg memilih jalan yg satu ini. Knp? Knp hayo??? Siapa yg tau??? Alasannya, ada yg bilang karena pemahaman agama, dgn perimbangan untuk lebih menjaga hati dan menjauhi zina. Yup…bagus itu.
Ga cm itu aja alesan yg mereka paparkan. Selain itu mereka jg pengen merasakan bagaimana indahnya dan nikmatnya membentuk suat keluarga yg sakinah, mawaddah, warohmah, dan diridhoi Allah. Wauw…siapa yg gmau kyk gt coba? Punya kluarga yg diridhoi Allah. Ga hanya bahagia di dunia aja bro. Tapi bahagia di akherat jg.
Ada pula yg punya alesan laen. Terlanjur “mblandang” kerena remnya blong. Dan udah “muntup2” rasane utuk cepet2. Terjadilah hal2 yang tidak diinginkan. Seks pra nikah. Hiiii…suerem. Untuk kasus yg satu ini, aq pernah baca di salah satu artikel, ada yg mengistilahkan dengan PEMILU. Hah…???? Pemilu? Pemilu itu pengantin hamil dulu. Klo istilah orang bule sana dan yg sering anak2 muda sih MBA alias married by accident. Weleh2….jangan sampe kyk gitu deh, Na’udzubillaahi min dzaalik….
Ya….sesuatu kalo awalnya buruk, biasanya jarang berakhir dgn baik. Termasuk jg dlm pernikahan. Meskipun bahagia di masa pacaran, tidak menjamin akan bahagia setelah nikah. Apalagi kalo sudah “kecelakaan” itu td. Biasanya trus beruntun. Kyk mobil aja ya. Hehehe….
Yang terakhir ini td adalah jalan para pemuda yg meniti jalan yg salah. Lain halnya dengan pemuda yang meniti jalan taqwa. MBA atau pemilu buka suatu pilihan bagi mereka. Itu adalah hal yang mereka jauhi. Ada jalan yang halal thoyyiban, dapet pahala lg, kok malah milih jalan yang salah dan bahaya. Kurang kerjaan aja. Kalo pemuda-pemudi yang memilih jalan taqwa dengan nikah muda itu jg ada yang beralasan karena ga mau pacaran. Yup….pacaran memang tidak ada dlm islam. Bukan pacaran dulu baru menikah yg mereka pilih. Tapi menikah dulu baru pacaran. Nah…kalo nikah dulu baru pacaran mau ngapain aja bebas. Terserah…toh udah jadi ibadah, otomatis dapet pahala. Lain halnya dengan pacaran dulu baru nikah. Klo pacaran dulu banyak dosanya. Bukan dapet pahala malah dapet dosa. Kenapa? Lha kan masih bukan muhrimnya to. Pegangan tangan aja sudah mendekati zina lho. Dan sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan jalan yang buruk.
Seperti yang ada pada firman Allah SWT dalam surat Al Isra ayat 32 yang menyebutkan,
“Janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”.
Nah…trus apa dong manfaat yg kita dapet dari nikah muda??? Weiiiit….jangan salah bro…banyak banget manfaat yg kita dapet dari rejeki yg halal ini dan dari ibadah yg paling enak ini. Salah satunya kita telah menyempurnakan separuh dari agama kita. Selain itu kita juga menjadi manusia baru yang mempunyai satu jiwa dari dua raga.
Ce..ileh…ci…huuiiii….satu jiwa dua raga…
Yup…betul itu. Satu jiwa dua raga. Knp??? Karena kita tidak sendiri, kita menjalaninya bersama. Seberat apapun akan terasa ringan ketika kita merasa diri kita tidak sendiri. Tapi kita bersama-sama bergandengan tangan untuk menuju Ridho Illahi. Kita juga akan jadi tambah dewasa dalam bersikap, jadi kita tidak akan terburu-buru dalam memutuskan suatu. Dengan pengaturan rencana yang matang, bisa memperlancar jalan dan masukan juga bisa didapat dari suami atau isteri. Jadi kemungkinan kita untuk gegabah sangat kecil.
Tadikan udah manfaatnya. Sekarang apa sih tujuan luhur dari nikah itu???
Nah…tujuan yg luhur dari pernikahan adalah agar para pemuda-pemudi yg sudah menjadi suami isteri dapat melaksanakan syari’at islam dalam rumah tangganya. Hukum ditegakkannya rumah tangga berdasarkan syari’at islam itu wajib lho bro. Makdarit, maka dari pada itu….setiap muslim dan muslimah, pemuda dan pemudi yang ingin membina rumah tangga yang islami, maka ajara islam telah memberikan beberapa criteria tentang calon pasangan yang ideal.
Wah….apa aja tuh??? Sapa yang tau hayo…. Kriterianya yaitu kafa’ah dan shalihah. Apa sih kafa’ah itu??? Apa sih Shalihah itu??? Siapa yang tauuuuuuu..???
Kafa’ah itu sendiri adalah kesamaan, atau kesepadanan. Nantinya suami isteri itu harus sepadan atau sama. Baik tingkat sosialnya, maupun akhlaknya.
Sedangkan Shalihah dalam pernikahan menurut islam, adalah pria yang mau menikah harus memilih wanita yang shalihah dan wanita harus memilih pria yang sholeh. Pemuda memilih pemudi yang shalihah, dan pemudi memilih pemuda yang sholeh.
Tapi tidak selamanya nikah itu gampang lho bro. Jangankan nikmud atau nikah muda. Nikah yang berumur normal aja tidak semudah yang dibayangkan. Banyak para pemuda dan pemudi bingung, bimbang, ragu. Toyiiiiiing…….
Knp???salah satu sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan yang mapan. Dan anehnya. Wooo…kok aneh??? Ya aneh…..Saat para pemuda sudah punya pekerjaan tetap pun ada perasaan bimbang. Sebagian dari mereka tetap ragu dengan besaran pundi2 rupiah yang didapat dari gajinya. Dalam pikiran mereka tuh gini…..”apa cukup y dgn gaji sekian bisa memenuhi kebutuhan keluarga????” Yah…memang itu yg banyak dipermasalahkan.
Yang perlu ditekankan dalam masalah ini adalah kesanggupan memberi nafkah dan terus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Percayalah..optimislah...dan berprasangka baiklah pada Allah. Nantinya Allah akan menolong kita yang akan menikah bro. Allah itu Maha Adil. Bila tanggung jawab para pemuda bertambah dengan kewajiban memberi nafkah isteri dan anak2nya, maka Allah akan memberi rejeki yang lebih. Apa iya to??? Ya iya lah…msk ya iya dong…. Seperti firman Allah dalam surat An-Nuur ayat 32 dibawah ini nih…..
"Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karuniaNya. Dan Allah Maha Luas (PemberianNya) lagi Maha Mengetahui.”
Sebelum kita mutusin buat nikah, ortu pasti udah mempermasalahkan hal tadi. Yaitu masalah financial. Tapi kita harus ngeyakinin ortu untuk tidak lupa bahwa rejeki sudah diatur sama Allah. Jadi jangan merasa ragu. Maju terus bro……Yuk mari....
Selain masalah financial itu td, untuk menikah itu kita harus merubah diri kita lho bro…Apa aja yang harus kita ubah???? Kira2 sih seperti ini….
- Yang pertama dan paling utama adalah pondasinya. Kita harus siap menunjukkan tanggung jawabnya, terutama masalah agama.
- Selain itu bro….kita harus terbuka dan harus bisa menuangkan masalah-masalah yang ada. Jangan pake acara rahasia2 segala.
- Trus yang selanjutnya kita harus mengembangkan sikap kedewasaan, termasuk bisa merawat dan menasehati anak istrinya, mencukupi kebutuhannya dll. Ce…ileh…ciii…huuuiiiii…..
- Jangan ada yg dirahasiakan antara suami istri tp kalau sudah di luar kita harus menutupi rahasia rumah tangga, saling menutupi kekurangan masing-masing. Jangan malah buka kekurangan pasangan.
- Kalo sudah siap hidup berumah tangga harus siap juga hidup bermasyarakat. Atau dalam istilah jawa berumah tangga itu harus "mlumah" saling terbuka "mengkurep", saling memberikan tanggung jawab.
Nah…gimana??? Apa ada yang punya keinginan untuk nikah muda??? Aku sendiri aja pengen kok. Hahaha….
Klo sudah siap dengan tanggung jawab yang akan dipikul kenapa harus takut nikah muda? Kalo sudah punya niat yang baik, niat ingin mencari Ridho Allah, kenapa harus takut atau ragu?? Dalam islam pun menganjurkan kita untuk segera menikah kalo kita telah mampu untuk itu.
Dalam hadist Bukhari dan muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Wahai para pemuda. Barangsiapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih menundukan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena shaum itu dapat membentengi dirinya.”
Untuk itu bagi pemuda-pemudi yang belum menikah, segeralah menikah. Tapi ingat pilihlah yang baik agamanya biar tidak menyesal di kemudian hari.
“Maka carialah olehmu yang beragama, maka engkau akan bahagia”
2 comments:
Yuk, nikah yuuukk..... hemmmmm.....
lha nggih monggo....
hayuuuuuuk.....
meh kapan????
hemmmmmm.....
Post a Comment